Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

11 November 2008

Tembak-menembak


Seminggu yang lalu ketika saya sedang mengisi kajian untuk anak-anak pelajar sebuah SMA di kota Kediri, ada satu pertanyaan unik. “Mas, saya baru ditembak teman saya. Sebanarnya saya belum yakin dengan ini tapi saya tidak berani menolaknya. Bagaimana sikap yang harus saya ambil?”. Walaupun dalam seminar-seminar saya pertanyaan ini sering saya terima, namun kali ini saya perlu menuliskannya dan berbagi dengan Anda para pembaca Blog ini.


Sebelum saya membahas pertanyaan itu, biasanya saya selalu mengulas latar belakang di mana hal seperti ini biasa terjadi. Saya melakukan sebuah penelitian ( walaupun ini tidak resmi ), saya mengambil sample dari beberapa siswa SMP dan SMA di Kediri ada hasil unik yang saya temukan. Bagaimana budaya tembak-menembak itu kini telah menjelajahi teman-teman kita. Hasilnya membuktikan bahwa 7 dari 10 pelajar putra pernah menembak seseorang teman putrinya. Dan 8 dari 10 pelajar putri pernah ditembak. Walaupun tidak menggunakan pistol atau senapan tapi ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Semua ini dilakukan atas nama cinta…..begitulah kata mereka.


Hampir semua pertanyaan semacam ini saya terima dari kaum perempuan. Ya…..wajar saja. Saya fikir ini semua sudah bisa membuktikan bahwa banyak teman-teman kita yang mengalami kebingungan semacam ini. Bagaimana dengan Anda? Menanggapi pertanyaan semacam itu, saya selalu membuka jawaban dengan kata-kata seperti ini,”Oh…..itu bagus”. Bagaimana bisa? Ya…..tentu saja. Bukankah itu yang kita inginkan? Kecuali bagi yang belum merasakan keresahan karena memikirkan soal pasangan hidup. Saran saya, silakan katakan saja pada si penembak bahwa Anda menghargai dan menghormati kejujurannya. Justru jika Dia hanya basa-basi saja, tentu patut dipertanyakan kesehatan mentalnya.


Langkah berikutnya adalah tanyakan kepadanya kapan Dia mau menemui Orang tua Anda untuk melamar. Sekalian bisa direncanakan untuk menentukan harinya. Ini sangat mudah. “Lho Mas, kalau Dia tidak mau gimana?” Begitu kebanyakan suara dari mereka. Menurut saya itu wajar karena mungkin mereka masih mau fokus sekolah atau mungkin hanya ingin sekedar bersenang-senang saja dulu. Yang tidak wajar adalah bila kemarahan yang muncul. Jelas jika Dia mengungkapkan cinta kepada Anda namun beberapa saat kemudian Dia marah-marah kepada Anda dan menganggap Anda sok atau egois, apakah Anda bisa meyakini ketulusan cintanya?


Kemudian jika Dia menolak, maka Anda pantas juga untuk menolaknya. Tentu dengan kata-kata yang baik. Apakah Anda rela digandeng oleh orang yang tidak ada keseriusan atas cintanya kepada Anda? Namun jika Dia menerima tawaran melamar kepada Orang tua Anda, berfikirlah bahwa mungkin inilah yang dijanjikan oleh Allah untuk kita. “Mas, jika kita tidak menyukainya gimana?” Ehm…..Gampang…..Jika Anda menyukainya tinggal bilang saja kepada Orang tua bahwa sebenarnya Anda juga menyukainya. Dan bila Anda tidak menyukainya, Anda juga tinggal menyampaikannya kepada Orang tua. Untuk keputusannya kita serahkan aja kepada beliau. “ Lho Mas…bagaimana jika Orang tua kita marah dan melarang kita memikirkan hal ini?” Ya…..sebagian dari para Orang tua mempunyai pendapat seperti itu. Namun banyak lho yang mampu berfikir lebih dewasa. Karena mereka memahami bahwa pacaran gelap ( tak ada persetujuan ) itu sangat berbahaya. Tidak ada salahnya kalau kita coba. Bagaimana menurut Anda, lebih enak pacaran gelap atau pacaran terang? Hidup adalah pilihan. Silakan tentukan sendiri yang mana pilihan Anda.


Tugas pertama Anda sebagai Anak adalah mendekatlah kepada Orang tua. Jadikan mereka sebagai teman curhat terbaik bagi Anda, dan ikuti apa saran mereka. Lakukan ini dalam 20 hari ke depan dan lihatlah apa yang terjadi. Saya yakin mereka akan memihak kepada Anda. Jadi…..kini tidak ada alasan untuk bingung menghadapi berondong tembakan dari teman-teman Anda.


Semoga tulisan ini mampu menginspirasi dan menjadi referensi sebuah solusi bagi permasalahan Anda ( khususnya bagi yang menjadi objek tembak-tembakan ). Jika Anda mempunyai berbagai pengalaman cinta dan pengalaman-pengalaman psikologi lainnya, silakan berbagi cerita, atau mengajukan pertanyaan kepada pengasuh klinik cinta melalui e-mail : ari.suwandono@plasa.com.


Selamat…..Anda adalah orang hebat berikutnya…..


Salam Ceria…..

0 komentar:

Tulisan Terbaru Saya