Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

11 November 2008

Sebaik-baik Manusia

Suatu hal yang membuat saya selalu berfikir mendalam adalah salah satu ungkapan Muhammad ( orang gaul No.1 dunia ) berikut ini,” Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk manusia lainnya “. Ungkapan ini begitu sederhana namun penuh makna filisofis yang begitu mendalam. Salah seorang Guru saya Ust. Abdul Karim Hasan pernah mengatakan bahwa nilai seseorang dilihat dari tingkat kemanfaatannya. Jika seseorang tidak ada manfaatnya untuk orang lain, maka kehidupannya tidak berharga.

Dulu…ketika masa kejayaan Islam, betapa kita tahu bahwa semua orang benar-benar rela mati demi orang lain, demi negaranya, demi anak cucunya dan demi Agamannya. Mereka benar-benar memahami bahwa menjadi orang yang memiliki banyak peran dan manfaat adalah sesuatu hal yang menarik. Namun kini, lima belas abad sudah sejak berlalunya masa Muhammad nampaknya kini ungkapan sakti beliau tersebut seolah banyak yang melupakannya. Telah banyak kita temui para generasi muda jaman sekarang seolah tidak menginginkan untuk menjadi yang sebaik-baik manusia. Apakah menjadi penebar manfaat dan mempunyai pengaruh di lingkungannya sangat tidak menarik?


Saya tidak berusaha menipu Anda, tapi coba Anda sekali waktu berjalan-jalan di jalan-jalan protokol. Atau di pusat-pusat perbelanjaan, atau bisa juga di tempat-tempat hiburan, di taman kota atau di kedai-kedai permainan. Lakukan ini setiap hari dan waktunya bisa Anda acak. Silakan Anda Amati dan catat Apa yang mereka lakukan. Anda pasti Akan kaget ketika menemui beberapa orang yang sama pada tempat yang sama dan melakukan kegiatan-kegiatan yang mungkin tidak Anda mengerti. Bagaimana jika mereka tidak berada di tempat-tempat seperti itu? Apakah dengan ketidak beradaan mereka, suasana menjadi suram, menyedihkan dan semua orang merasa kehilangan? Ataukah sebaliknya? Bagaimana dengan para aktifis kegiatan dakwah dan para peduli sosial masyarakat? Mereka berkumpul dan berjuang bersama-sama untuk kemajuan masyarakat. Jika mereka ada, bagaimana perasaan Anda? Dan jika mereka tidak ada, bagaimana komentar kebanyakan orang?


Yang ke-dua, pernahkah Anda berfikir bahwa hanya dengan senyuman bisa mengubah kehidupan orang lain yang memandangnya. Sebuah kejujuran dan kepercayaan, semua tahu bahwa sifat ini adalah bahan ajaib yang menghasilkan ketentraman hidup. Atau bentuan-bantuan kecil yang sangat berharga bagi orang lain. Bagaimana menurut Anda jika banyak orang yang memiliki sifat-sifat seperti itu ada di dekat Anda? Atau bagaimana dengan orang yang angkuh, ketus, pelit, jahil, dan jahat yang ada di dekat Anda? Mana kira-kira yang akan lebih mendatangkan manfaat untuk Anda?


Yang ke-tiga, jika Anda mengenal seorang yang memiliki prestasi besar, semisal para pahlawan nasional, juru dakwah, pimpinan masyarakat, guru atau tokoh-tokoh besar lainnya? Apakah mereka membawa manfaat yang begitu besar bagi orang-orang yang lain? Bagaimana dengan para pengangguran, gelandangan, pengacau, teroris dan para individual lainnya? Apakah Anda mendapatkan manfaat dari mereka? Atau mungkin sebaliknya?


Salah seorang Guru saya yang lain KH. Abdullah Gymnastiar, Beliau menggolongkan tingkat kemanfaatan seseorang atas 5 kelompok :


Pertama adalah Orang Wajib. Jika Dia ada maka selalu membawa kemanfaatan bagi yang lain. Kehadirannya selalu dinanti dan kepergiannya membawa kesedihan. Bahkan meninggalnyapun ditangisi. Namanya selalu dikenang dan hal yang paling diingat oleh orang lain adalah perbuatan baik dan hasil karyannya yang fenomenal.


Ke-dua adalah Orang Sunnah. Dia ada, orang-orang senang. Membawa manfaat dan selalu menjalin hubungan baik dengan yang lain. Namun jika Dia tidak ada itu tidak akan menjadi masalah yang besar bagi orang-orang yang ditinggalkannya.


Ke-tiga adalah Orang Mubah. Dia adalah orang yang tidak memiliki keistimewaan. Dia ada itu tidak berpengaruh bagi yang lainnya. Jika Dia tidak ada itupun juga tidak mempengaruhi keadaan. Dia tidak lebih dari orang yang biasa-biasa saja.


Ke-empat adalah Orang Makruh. Kehadiranya membuat orang lain tidak nyaman. Dia ada malah menjadi pemicu masalah dan mengancam stabilitas kelompok dan ketidak beradaannya akan membawa ketentraman tersendiri.


Yang ke-lima adalah Orang Haram. Dia sangat berbahaya. Kehadirannya membuat yang lain sengsara dan menderita. Dia adalah pengacau keamanan yang hebat. Semua orang membenci dan mereka selalu mengharapkan bahwa orang seperti ini segera mati saja.


Kini…..bagaimana dengan kita? Seberapa besarkah manfaat kita untuk orang-orang di sekitar kita? Apakah kehadiran kita membawa pengaruh positif atau mungkin pengaruh negatif bagi mereka? Atau bagi dunia ini? Ungkapan Muhammad itu benar-benar telah memotivasi saya untuk segera memilih jalan yang terbaik untuk menjadi orang yang bermanfaat. Saya harus segera memulainya. Bagaimana dengan Anda? Karena hidup adalah sebuah pilihan dansaya yakin Anda adalah orang yang bijak untuk menentukan pilihan.

0 komentar:

Tulisan Terbaru Saya