Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

30 November 2008

Kekuatan Misi


Mengapa ada banyak orang yang nampak selalu sibuk, namun tidak menghasilkan sesuatu hal yang berarti? Ada juga beberapa orang yang aktifitas dan kegiatannya nampak mudah, namun banyak hasil karya yang dihasilkannya. Berapa banyak teman-teman kita yang sejak dulu berusaha mendapatkan sesuatu, namun sampai sekarang tidak ada satupun yang didapatnya? Saya kira jawaban dari semua pertanyaan itu adalah Misi.


Saya yakin mereka semua tidak mengetahui, atau bahkan tidak pernah berfikir bahwa sebuah misi merupakan faktor terpenting penentu keberhasilan hidup. Mengapa para orang tua selalu menanyakan ini kepada anak-anaknya : “ Nak.....kalau sudah besar nanti kamu ingin menjadi apa ? “. Bagaimana ketika Anda masih kecil? Apakah orang tua atau kakak Anda sering mengajukan pertannyaan itu kepada Anda? Bahkan jauh sebelum dilahirkan ke dunia, saat di dalam kandungan…..Kita telah melakukan dialog misi dengan Tuhan.


Kini ketika kita telah lahir dan beranjak dewasa, banyak diantara kita yang mungkin telah melupakan apa yang menjadi tujuan hidup yang sebenarnya. Atau bahkan melupakan pula apa yang kita cita-citakan ketika masih kecil.


Henry Moore mengatakan ,“ Rahasia menjalani kehidupan ini adalah menetapkan suatu tugas.....Suatu yang akan anda wujudkan.....”. Jadi jika kita tidak memiliki tugas ( Misi ), bisa dikatakan bahwa kehidupan kita tidak ada artinya. Misi dalam penerapannya bisa sebagai Cita-cita, harapan, tugas jangka pendek maupun panjang, gambaran masa depan dan lain-lain.


Orang-orang hebat, pemimpin-pemimpin besar, perusahaan-perusahaan sukses, negara-negara-negara maju.....mereka semua mempunyai misi yang kuat. Saya yakin Anda juga mempunyai banyak contoh yang bisa menjelaskan hal ini. Apa yang anda lihat adalah apa yang bisa anda capai. Jika misi sudah tergambar jelas, Allah pasti akan melihatnya pula dan sudah pasti keberhasilan akan nampak begitu dekat. Namun bagi mereka yang tidak punya misi.....tidak akan pernah kemana-mana.....tidak akan pernah menghasilkan apapun.

28 November 2008

Mutiara Inspirasi

Kelemahan paling besar pada diri seseorang adalah ketidakyakinan pada dirinya sendiri bahwa sesungguhnya Dia bisa menjadi lebih dari itu.
( Ari Suwandono )

27 November 2008

Era Informasi


Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin memungkinkan kita melakukan apapun saat ini. Dunia kita telah benar-benar memasuki sebuah era baru. Sepuluh abad yang lalu era Agraria melanda, maka para Tuan tanah menjadi penguasa. Kemudian dunia memasuki era Industi pada awal abad 15. Ketika itu para pengusaha yang memiliki mesin industri menjadi penguasa. Mereka merekrut orang-orang yang lain untuk menjadi buruh. Ketika itu uang hanya milik para pengusaha. Dan kini, seperti yang diramalkan para tokoh revolusioner sejak jaman dahulu bahwa dunia kita akan memasuki suatu zaman baru. Mereka menyebutnya sebagai era Informasi.

Mungkin sebagian dari kita tidak menyadari bahwa kini penguasa dunia bukan lagi mereka para Tuan tanah atau yang punya uang, melainkan mereka yang menguasai Informasi. Bukankah kini para selebritis lebih terkenal dari para pengusaha? Perlu Anda ketahui pula bahwa yang menempati peringkat 10 besar orang terkaya di dunia, sebagian besar adalah pengusaha media Informasi.

Bahkan kini, kebaikan bisa berubah menjadi berita buruk hanya dengan memutar kebenaran informasi. Sebaliknya keburukan bisa diterima seolah seperti suatu hal yang sangat menarik, ini juga karena sebuah pengemasan informasi.

Apakah Anda sanggup menghitung berapa orang penonton Televisi setiap harinya? Atau mereka yang mendengarkan radio? Pembaca buku dan majalah? Pengguna internet? Atau mungkinkah Anda bisa menghitung berapa jumlah papan reklame, baliho dan spanduk yang tersebar di sudut-sudut kota tempat tinggal Anda?

Jika Anda mau menghitung seberapa besar pengaruh Televisi, radio, buku, majalah, internet atau ceramah-ceramah terhadap perkembangan pribadi Anda, tentu kebenaran hal ini pasti akan Anda temukan. Anda mengenal Harry Potter? Christiano Ronaldo? Tukul Arwana, Temon, Naruto, Nidji, Agnes Monica, Barrac Obama atau sederet nama yang sering muncul di media informasi lainnya? Bagaimana dengan teman-teman Anda, apakah mereka juga mengenal orang-orang tersebut?

Mengapa orang-orang itu bisa sedemikian diketahui oleh jutaan orang? Yang pasti kerena peran media informasi. Sungguh hampir tidak lebih dari itu. Saya sendiri menyadari betapa hebatnya ini. Dulu ketika saya masih bergerak di bawah tanah ketika mengadakan forum-forum pelatihan dan program-program pengajaran saya, ketika salah satu organisasi pelajar memasang nama saya pada brosur dan stiker-stiker seminar saya…..Kini begitu banyak yang menyapa saya. Bahkan kebanyakan benar-benar orang asing bagi saya.

Dengan menguasai informasi, siapapun bisa menjadi sepopuler mereka, para bintang yang kita sebutkan tadi. Bahkan jika Anda tidak memiliki keistimewaan sama sekali, dengan publikasi dan penyebaran informasi, saya bersedia menjamin bahwa Anda akan menjadi terkenal mendadak. Saya sendiri memahami hal ini karena belajar dari para peserta Pilkada, Capres, dan para Caleg yang saya temui. Mereka telah menjual diri mereka habis-habisan melalui pidato, panflet, brosur, kartu nama, muncul di TV, Koran, berbicara di radio, membuat web pribadi dan dengan berbagai media informasi lainnya.

Jika Anda setuju dengan pendapat saya dan menginginkan menjadi pribadi yang berpegaruh dan ingin melakukan perubahan pada dunia ini, maka cara satu-satunya adalah dengan menguasai kecakapan-kecakapan komunikasi dan mencontoh trik para orang terkenal itu dalam menjual diri Anda. Ini sangat mudah dan bisa dipelajari oleh siapapun.

Sekali lagi…..Orang yang menguasai informasi, dia akan mampu menguasai dunia. Selamat mencoba.

Salam Ceria dari saya
Ari Suwandono

23 November 2008

Menumpas Kebosanan dan Kemalasan


Pernahkah Anda tergelincir dalam perasaan yang jenuh dan kebosanan? Suntuk, bete, tidak mood atau dengan istilah-istilah yang lain. Anda perlu tahu bahwa itu sebenarnya tidak lebih dari respon otak anda sendiri terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar Anda. Masih ingatkah Anda dengan salah satu rumus kehidupan ini? “Bahwa sesungguhnya tidak ada yang baik atau buruk kecuali fikiran kita yang membuatnya demikan”. Ini menjelaskan bahwa semua kebosanan, rasa suntuk, atau bete, sesungguhnya adalah hasil karya otak kita sendiri. Jika otak kita tidak memutuskan untuk bosan, maka kebosanan tidak akan ada.


Kita ambil contoh seorang pelajar sedang mengambil keputusan untuk mulai belajar di rumah misalnya. Belum lama duduk, tentu perasaan bosan sudah mulai menghampirinya. Ketika belajar di sekolahpun ini juga biasa terjadi. 6 jam duduk di bangku dan hanya mendengarkan. Jelas Anda pasti merasakannya, sayapun juga pernah. Apalagi hari itu jadwalnya diajar oleh Pak Guru Raja Tampar, atau Jagoan Pukul, atau Si Tangan Besi. Anda takut? Anda bosan? Atau Anda malas? Ya…..itu manusiawi ( karena Anda adalah manusia ). Sekali lagi saya katakana bahwa semua itu adalah hasil fikiran Anda sendiri. Tidak ada Raja Tampar, atau Tangan Besi Atau pelajaran yang tidak menarik. Semua Guru sangat penting, semua mata pelajaran atau mata kuliah adalah penting. Karena kalau semua itu tidak penting, tentu para orang tua melarang anak-anaknya masuk sekolah. Atau mereka pasti menyarankan anak-anaknya agar nilai ujiannya jangan terlalu bagus.


Apakah Anda pernah mengalami kebosanan atau kemalasan seperti itu?

Kini saya ingin mencoba berbagi resep hebat hasil dari pencarian saya selama ini. Saya merasakan ini begitu efektif dan ini adalah trik yang membawa saya pada keberhasilan-keberhasilan saya selama ini.


Pertama : Niatkan lagi tujuan Anda dalam melakukan semua hal. Tanyakan pada diri Anda sendiri, setiap saat, setiap waktu, minimal tiga kali sehari, apakah hal ini penting bagi saya. Apa yang ingin saya capai dengan melakukan hal ini. Buat daftar pekerjaan harian Anda dan ukur tingkat kepentingannya bagi Anda dan masa depan Anda.


Kedua : Nikmati hidup Anda dan bersenang-senanglah dengan teman-teman Anda. Allah telah memberikan kehidupan yang indah kepada Anda. Dia sangat mencintai Anda. Semua tang diberikan benar-benar sangat berpihak kepada Anda. Pilih kegemaran yang tepat, lakukan itu kapanpu Anda mau. Namun Anda harus tahu bahwa setiap bergulirnya waktu ada haknya masing-masing. Dan Agama kita telah mengatur itu. Pas dan cukup itulah yang sangat mengasyikkan.


Ketiga : Buat fikiran Anda selalu fresh ( segar ) setiap saat. Ambil hal-hal kecil yang bisa anda praktikkan dimanapun. Misalnya membaca buku-buku motivasi, mendengarkan musik kesukaan yang sesuai dengan tujuan hidup Anda, bisa juga jalan-jalan keliling sekolahan ketika istirahat, senam peregangan di luar ruangan atau hal-hal asyik lainnya.


Keempat : Buatlah tubuh Anda selalu dinamis. Jangan sungkan- sungkan mengambil gerakan atau posisi yang anda sukai. Ilmu psycomotoric mengatakan bahwa ketika otot kita kaku dan gerakan kita terbatas, maka fikiran kitapun juga serasa terbatas pula. Bila tubuh anda dinamis dan merasa longgar, maka otak anda akan memiliki jelajah yang sangat luas pula.


Kelima : Jalinlah hubungan baik dengan setiap makhluk, orang-orang di sekitar Anda, orang tua Anda atau bahkan dengan binatang-binatang di sekitar anda. Banyak Orang pintar dengan gelar ringking 1 di kelas namun ketika Ujian akhir nilainya jeblok hanya karena pagi ketika berangkat Dia bertengkar dengan orang tuannya dan dengan binatang piaraannya. Hubungan harmonis selalu membawa semangat dan aura positif dimanapun kita berada.


Silakan Anda coba menerapkan minimal satu diantara trik tersebut hari ini juga. Esok hari silakan ambil satu lagi dan kurang dari dua minggu saya menjamin Anda akan merasakan hasil yang luar biasa. Saya memberikan garansi kepada Anda. Untuk konsultasi, sharing, atau testimonial silakan menghubungi saya di pesawat 0811 3311 811. Selamat mencoba dan saya sangat yakin bahwa Andalah orang hebat berikutnya yang akan mampu membuat perubahan di sini.


Salam Ceria dari saya


Ari Suwandono

20 November 2008

Mutiara Inspirasi

Tukang kayu memahat kayu...Pemanah membidikkan anak panahnya...dan orang bijak membentuk dirinya sendiri. ( Siddhartha Gautama 563 - 483 SM )

19 November 2008

Sembarangan

Oleh : Amri Knowledge Entrepreneur

Salah satu oleh-oleh yang saya dapatkan ketika bersepeda di Pulau Bali bergabung dengan komunitas H-4 mulai tanggal 28 Februari sampai 2 Maret 2008, adalah tulisan yang sangat mencerahkan di daerah Kintamani, sebelum kami melakukan aktifitas bersepeda all mountain tanggal 1 Maret 2008 start dari Kintamani, persawahan yang terkenal pembagian airnya sangat adil secara turun temurun, taman rekreasi gajah dan berakhir di daerah Ubud.

Tulisan pencerahan itu berbunyi:”Kalau bukan orang sembarangan, bila kencing janganlah sembarangan”. Tulisan sederhana penuh pencerahan ini, bisa dikembangkan menjadi banyak kalimat pencerahan lainnya, misalnya:

Kalau bukan pesepeda downhill sembarangan, bila sedang melaksanakan downhill jangan sembarangan. Masak sepeda sudah bagus-bagus, ketika meliwati gundukan tanah yang harusnya dilompati, eh .. malah turun atau meliwati sampingnya. Itu bukan downhill namanya he..he.. tapi tuntunhill he..he…

Kalau bukan mahasiswa sembarangan, bila kuliah jangan sembarangan. Harus punya rasa malu, orang tua dikampung harus menjual kambing, sapi dan sebagian sawahnya, masak sebagai anak di kota hanya gaya, tapi nggak lulus-lulus, apalagi Indek Prestasinya asal-asalan, malu dong.

Kalau bukan suami sembarangan, bila punya istri jangan diperlakukan sembarangan. Harus punya tanggungjawab terhadap istri dan anak-anak. Melindungi istri dan anak-anak. Menjadi contoh terhadap istri juga anak-anak. Jangan menikah, malah membebani istri dan mertua, harus ditanamkan rasa malu disektor itu. Apalagi istrinya sudah sangat baik dengan segala kekurangannya, sebagai suami malah selingkuh dengan sekertaris dan bawahannya.

Kalau bukan istri sembarangan, bila punya suami jangan diperlakukan sembarangan. Harus punya sopan terhadap suami. Menjaga harta suami. Menjaga martabat suami. Jangan mentang-mentang punya penghasilan sendiri, menjadi susah menerima masukkan dari suami. Apalagi suaminya sudah sangat baik dengan segala kekurangannya, sebagai istri malah selingkuh dengan teman kerjanya.

Kalau bukan direktur sembarangan, bila punya karyawan jangan diperlakukan sembarangan. Sehebat apapun kita sebagai direktur, kalau tidak punya karyawan, perusahaan tidak akan jalan. Jangan sering marah-marah kepada bawahan, apalagi sampai mengatakan ”Dasar karyawan bodoh”. Sebagai direktur harus sadar, yang namanya karyawan pasti bodoh, kalau lebih pandai dari direktur, berarti direkturnya yang harus jadi karyawan.

Kalau bukan karyawan sembarangan, bila bergabung pada perusahaan, jangan memperlakukan perusahaan, atasan dan pemilik perusahaan dengan cara sembarangan. Sebagai karyawan harus punya malu kalau selama ini, menerima gaji halal namun halal kadar rendah. Halal kadar rendah adalah gaji yang diterima lebih besar dibanding produktivitasnya. Kalau memang tidak cocok di perusahaan itu, ada dua solusi. Pertama segeralah keluar dan kedua nikmati saja ketidakcocokan itu.

Kalau bukan orang sukses sembarangan, bila sukses janganlah sembarangan. Buatlah buku, seminar, buka konsultasi kiat-kiat sukses, banyak sedekah. Dengan banyak melakukan itu, nanti akan semakin banyak orang-orang sukses, yang terinspirasi oleh kesuksesan orang yang tidak sembarangan itu.

Kalau bukan orang gagal sembarangan, bila gagal janganlah sembarangan. Buatlah buku, misalnya terinspirasi dari buku ”Dare to fell” karangan Be Lim, yang inti dasarnya adalah menceriterakan kegagalan hidupnya dan kemudian bangkit dari kegagalan. Dengan demikian, nantinya semakin banyak orang yang gagal dan gagal terus, sehingga tumbuh kesuksesan-kesuksesan yang terus menerus juga.

Sahabat.....

Jangan sembarangan... jangan sembarangan... dan jangan sembarangan, agar kita tidak menjadi orang sembarangan.

Sudah ah... berhenti disini dulu tulisannya, takut nanti menjadi tulisan sembarangan. Silahkan pembaca melanjutkan sendiri, semoga kita tidak menjadi orang sembarangan.

Berani menghadapi hidup tidak sembarangan, agar hasilnya juga tidak sembarangan !!! Bagaimana pendapat sahabat ???.

17 November 2008

Mutiara Inspirasi

Barang siapa bergaul dengan Penjual minyak wangi maka Dia akan terbawa harum.Barang siapa bergaul dengan Pande besi maka Dia akan terbawa sangit.

( Muhammad )

Efek Ajaib Dekat Guru

Adakah kiranya diantara Anda ( khususnya pelajar dan mahasiswa ), yang masih sering takut atau grogi menghadapi guru ( dosen ) Anda? Atau mungkin sungkan bila disuruh menghadap Kepala sekolah / pejabar rektorat? Mungkin itu membuat Anda rela melepaskan nilai terbaik asal tidak harus menemui mereka. Saya kira ini adalah sebuah kesalahan besar.


Sebagian besar dari teman-teman kita yang memiliki nilai terbaik di sekolahan dan lulus dengan hasil yang bagus, mereka memperolahnya dengan tidak kebetulan. Disamping proses dan metode belajar yang baik serta ketekunan yang tinggi, ada faktor penting lainnya yang turut menyumbang hasil terbaik seorang pelajar. Hal itu adalah kedekatan dan hubungan baik dengan guru, dosen, atau jajaran manajemen lembaga tempat Dia menempuh pendidikan.


Saya mempunyai banyak teman seorang guru dari berbagai sekolahan di Jawa Timur. Sebagian dari mereka pernah bercerita kepada saya bahwa kelulusan seseorang murid bukan hanya ditentukan oleh hasil ujian akhir, tetapi juga berdasarkan rapat dewan guru ( dosen ). Mungkin kasus-kasus di sekitar kita telah cukup membuktikan ini. Berapa banyak teman-teman kita yang kita anggap pintar tapi Dia sering mendapat masalah dengan guru mereka? Berapa banyak pula diantara teman-teman kita yang tidak begitu pintar atau bahkan bodoh, namun Dia bisa lulus dari sekolah? Dan masih banyak lagi contoh yang lain.


Pernahkah Anda berfikir untuk mendekati para guru atau dosen Anda? Jika ya, Anda sangat beruntung. Saya pernah berkenalan dengan salah seorang ketua sebuah UKM pada sebuah Universitas terkemuka di Kota saya. Dia pernah bertutur kepada saya bahwa salah satu kunci sukses berkembangnya UKM yang Dia pimpin adalah karena kedekatannya dengan para dosen, staf kampus, Dekan dan Rektor. Betapa tidak? Dengan kedekatannya itu, sangat berimbas pada semangat UKM tersebut. Semua kegiatan di back-up total, perijinan mulus, fasilitas dan alat-alat penting milik kampus mudah didapat dan apa yang terjadi? Kini UKM tersebut menjadi yang terbesar di kampus, dan bahkan di Kota saya.


Ada cerita menarik lainnya yang saya dapatkan dari salah seorang teman guru saya. Ketika itu rapat Dewan guru membahas tentang kelulusan peserta didik. Ada tiga anak yang begitu mendapat perhatian pada rapat tersebut. Nilai hasil ujian mereka sangat memprihatinkan, hampir semuannya merah. Dan bahkan harapan lulus sangat kecil. Namun ada satu hal yang membuat peserta rapat bersikeras meloloskan ketiga siswa itu. Semua sepakat bahwa ketiga murid tersebut adalah bagian dari murid kesayangan mereka. Aktif di organisasi dan berkelakuan baik. Atas dasar itulah akhirnya mereka benar-benar lulus walau dengan beberapa catatan.


Kedekatan dengan guru ( dosen ) telah membuat kehidupan teman saya berubah. Beliau salah seorang tokoh masyarakat di Desa tempat tinggal saya. Beliau kini telah benar-benar mapan dan hidup bahagia bersama sang suami yang dulu adalah gurunya. Manfaat unik pula didapatkan oleh istri saya. Ketika masih menempuh studi di kampus, Dia dan dua sahabatnya yang lain sangat dekat dengan dosen-dosennya. Kini ketika sudah lulus benar-benar mendapatkan predikat istimewa. Bahkan setiap tawaran perekrutan kerja yang masuk ke kampus, istri saya dan dua sahabatnya itu selalu menjadi sasaran pertama.


Kini apakah Anda masih berfikir bahwa keakraban dan kedekatan dengan guru ( dosen ) adalah tidak penting? Silakan tentukan sendiri sikap Anda ketika menghadapi mereka. Hidup adalah pilihan dan saya yakin Anda adalah seorang yang bijak untuk memilih. Kita tidak tahu rencana Allah untuk kita, namun tidak ada salahnya jika kita mendekat kepada mereka dan Allah pasti akan memperhatikan itu kemudian memberikan yang terbaik untuk kita.



Salam Ceria dari saya


Ari Suwandono

14 November 2008

Musik mampu meningkatkan kecerdasan

Baru-baru ini saya membeli sebuah buku yang berjudul Psikologi Musik karya DR. Djohan. Didalamnya ada satu pokok bahasan dimana musik ternyata mempunyai efek terhadap perkambangan otak. Dan disebutkan pula bahwa musik juga mampu membuat atau bahkan mengacaukan stabilitas emosi seseorang.


Ini mengingatkan saya pada dua tahun lalu ketika saya mengikuti rubrik serba-serbi di VOA Washington. Saat itu ditayangkan tentang hasil penelitian efek musik yang dilakukan oleh sebuah Universitas di Chicago. Mereka mengumpulkan orang-orang yang sering mengalami gangguan pribadi ( semacam stress, keresahan, mudah marah dll ) kemudian mereka disuruh mengendarai mobil menuju suatu tempat tertentu yang berbeda-beda. Saat mengemudi mereka diharuskan mendengarkan musik atau lagu lagu tertentu. Kelompok pertama mereka mendengarkan musik hard rock, house musik, dan musik-musik keras lainnya. Sedangkan kelompok yang ke-dua diperdengarkan musik-musik slow, musik klasik. Hasilnya sungguh mengejutkan. Mereka yang berkendara sambil mendengarkan musik yang keras, mengalami banyak kecelakaan. Sedangkan mereka yang mendengarkan musik-musik klasik dan slow, memiliki resiko kecelakaan yang sangat kecil.


Dalam Psikologi Musik, DR. Djohan juga menceritakan hasil sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 208 pemain musik professional pada tiga grup orkestra itu menunjukkan bahwa musik-musik jaman sekarang memiliki pengaruh buruk atas kesehatan pemainnya. Eksperimen dilakukan pada orkes pertama yang memainkan musik-musik modern, orkes ke-dua memainkan musik campuran dan orkes ke-tiga memainkan musik klasik. Ternyata pemain musik pada orkes klasik lebih sehat dibanding dengan lainnya. Para musisi orkes modern umumnya sering dilanda rasa gelisah, mudah marah, agresif, sulit tidur, sakit kepala, dan sering murung. Gejala sindrom tersebut muncul karena musik modern mengalami pertentangan dari pakem musik yang pernah dipelajarinnya ( banyak nada-nada janggal ).


Di sisi lain ada berita bagus tentang keajaiban sebuah musik. Selama beberapa tahun terakhir ini, para ahli telah mempublikasikan sejumlah besar hasil riset yang menyebutkan berbagai manfaat serta dampak positif musik terdadap perkembangan otak. Banyak Ahli telah menyimpilkan bahwa bermain sambil mendengarkan musik akan meningkatkan kemampuan spasial anak dalam menggunakan matematika.


Kini juga telah banyak dikembangkan berbagai metode penyembuhan dengan memperdengarkan musik kepada pasien yang mengalami gangguan kesehatan. Ribuan bukti telah menyatakan bahwa musik-musik klasik semisal karya komponis Mozart, musik Canon, dan slow accustic, telah banyak membantu dalam proses penyembuhan penyakit-penyakit berbahaya.


Musik-musik dengan tempo sedang dan yang memainkan birama baku dapat merangsang fikiran menjadi tenang serta rilaks. Belajar sambil mendengarkan musik semacam ini akan membantu otak kita menyerap informasi jauh lebih banyak, meningkatkan konsentrasi dan membuat fikiran lebih dinamis. Bahkan musik dengan tempo yang lebih lambat ( slow ) mampu menidurkan seseorang atau bayi paling rewel sekalipun.


Bagi pelajar dan mahasiswa…..kiranya ini akan sangat membantu dalam menyerap pelajaran dan bisa digunakan sebagai satu metode jitu dalam proses pembelajarannya. Jika Anda berminat dan kebetulan tinggal satu kota dengan saya, Insya Allah ForBaik Smart Program dengan senang hati akan membantu dalam menerapkan metode ini pada kehidupan Anda. Semoga metode ini membawa manfaat untuk kita semua.


Salam Ceria dari saya

Ari Suwandono

Mutiara Inspirasi

Bila kita lunak terhadap diri kita,maka kehidupan akan keras kepada kita.
Bila kita keras terhadap diri kita,maka kehidupan akan lunak kepada kita.
( Andrei Wongso )

13 November 2008

Dapatkan Penghasilan Tambahan


Siapapun Anda pasti menginginkan itu. Terutama bagi mereka yang dalam kondisi terdesak atau sangat membutuhkan. Para pelajar, mahasiswa, kepala rumah tangga atau pribadi-pribadi tangguh lainnya, tentu tidak lepas dari tuntutan kemandirian secara finansial. Bagi pelajar dan mahasiswa khususnya, apakah Anda tenang bila selamanya menunggu jatah SPP dan uang saku dari Ortu? Tidakkah Anda malu bila selalu menelfon mereka tuk menanyakan kapan transfer uang? Atau jajan bersama pacar saja harus nunggu kiriman? Saya tidak menuduh tetapi bukankah kasus ini banyak menimpa saudara-saudara kita di sini?


Saya mempunyai beberapa teman yang berada pada posisi ini. Ada salah seorang bernama Adi, Dia seorang aktifis organisasi. Ketua sebuah UKM di kampusnya, dan bisa dikatakan sebagai salah satu idola bagi banyak mahasiswi di sana. Bagi saya ini sangat menggairahkan, namun ada satu cacat menurut kacamata saya. Dia hidup dari uang kiriman Ortu semata. Memang study adalah tugas utamanya dan butuh sebuah fokus karenanya. Namun tentu lebih ideal bila kemandirian telah menjadi miliknya. Usiannya sudah 22 tahun, bukankah saatnya memikirkan masa depan, profesi dan pasangan hidup? Dan cara terbaik untuk memulaiya adalah dengan melepaskan sedikit demi sedikit tanggungan orang tua atas dirinya, dan satu yang saya sarankan adalah soal biaya hidup. Bagaimana menurut Anda?


Bagi Anda yang merasa bahwa pendapat saya itu patut difikirkan, mari kita sedikit melakukan menganalisa mengapa hal ini masih banyak terjadi. Pertama tentu karena pendidikan dari Orang tua yang tidak ada pembiasaah hidup mandiri dalam menghadapi segala sesuatu, akhirnya anak-anak terbiasa dilayani dan enggan bersusah-payah. Yang kedua adalah adanya dogma bahwa kuliah / sekolah adalah untuk maraih nilai “A”, dan untuk mencapai itu kita harus meninggalkan sesuatu yang mengganggu fokus dan kosentrasi terhadapnya. Ya itu sudah seharusnya. Namun bagi yang sudah merasa geram untuk bersegera menjadi pribadi yang lebih madiri, saya sarankan untuk meninjau ulang doktrin itu. Yang ketiga adalah karena mereka berada pada lingkungan para pengemis. Masih ingatkah Anda bahwa tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Mungkin mereka belum memahami ungkapan Muhammad ini. Jelas bila orang-orang di sekitar kita bermental pengemis ( peminta-minta ), maka kita pasti tidak jauh dari itu. Karena kita seperti orang-orang di sekitar kita.


Kemudian saya mencoba memberika beberapa tips hebat untuk Anda yang ingin memulai membangun kemandirian itu. Saya tawarkan kepada Anda bagaimana mendapatkan uang dari pekerjaan sampingan. Tips ini telah saya buktikan hingga saat ini.


  1. Anda mempunyai banyak teman? Manfaatkan itu. Anda bisa menawarkan berbagai jasa pribadi kepada mereka. Jasa ketik, jilid buku / skripsi, jasa pijat, potong rambut, jasa foto, dan jasa-jasa yang lainnya. Asalkan jangan jasa yang haram, anda tentu sudah faham maksud saya. Memang butuh keahlian, namun semua itu bisa dipelajari. Jaman sekarang banyak kursus gratis. Bisa di internet, seminar-seminar, dan jangan sungkan-sungkan berkumpul dengan orang-orang ahli…..tentu dalam rangka menyerap kepakarannya.

  2. Bila Anda menyukai tantangan, Anda bisa memilih dagang atau berjualan. Bagi pemula, ini bisa saja dimulai dari kecil dan tidak memerlukan modal uang sama sekali. Yang Anda perlukan adalah kepercayaan dari toko di mana Anda akan meminjam barang darinya. Ini sangat mudah…..Karena jaman sekarang banyak toko yang bisa dengan sistem konsinyasi ( pinjam barang dulu ). Semisal buku, asessoris, souvenir, pakaian dan lain-lain.

  3. Anda aktif dalam organisasi atau kelompok orang tertentu? Anda bisa menawarkan kepada mereka berbagai layanan. Penuhi kebutuhan mereka. Bila ada proyek-proyek tertentu, Anda ambil saja. Misalnya saat organisasi mengadakan suatu acara. Anda bisa ambil garapan stiker, spanduk, block note, katering / jajanannya atau garapan-garapan yang lainnya. Anda juga bisa menawarkan pembuatan atribut organisasi semacam banner, pin, atau asessoris. Yang Anda perlukan adalah modal omongan ( abab ) saja sebagai alat negosiasi. Untuk penggarapannya, serahkan saja pada pecetakan, atau katering yang menurut anda bisa diajak hitung-hitungan lebih mudah.

  4. Anda mempunyai kemampuan menuangkan hasil pemikiran dalam sebuah tulisan? Itu bisa dijual. Tawarkan saja kepada media cetak terdekat. Atau Anda juga bisa mencetak sebuah buku kecil-kecilan untuk dijual kepada teman-teman. Bila Anda tidak mengetahui tentang dunia percetakan buku, Anda bisa menanyakannya pada percetakan yang ada di kota Anda. Ini gratis.

  5. Bila Anda maniak internet, jangan lewatkan kesempatan emas ini. Anda bisa mendapatkan uang daripadanya. Anda bisa membangun toko di sana dan menjualkan barang orang lain. Atau silakan Anda pelajari tentang konten-konten iklan dan tantang search engine. Anda bisa mendapatkan fee dari pemasangan iklan perusahaan lain di situs Anda. Misalnya melalui Google Adsense.

  6. Bila Anda mempunyai kemampuan Public Speaker, Anda bisa menjualnya pula. Ini yang paling sering saya lakukan. Kemampuan berbicara di depan orang banyak adalah salah satu kemampuan paling mahal. Anda bisa menawarkan untuk even kecil-keclan dulu. Semacam seminar, bedah buku, talk show atau pengajian-pengajian kecil. Anda tidak perlu memasang bandrol, asalkan mereka puas tentu fee akan dating sendiri. Karena orang sekarang sudah mulai sadar bahwa mengundang orang untuk berbicara sesuatu hal tidaklah gratis, dan besaran selalu disesuaikan dengan kelas pembicaranya.

  7. Jaman sekarang berbagai usaha Pemasaran Jaringan ( MLM ) semakin menjamur di negeri kita. Anda bisa memilih salah satu atau dua diantaranya. Jangan lebih dari itu. Ini bisa kita jalankan dengan paroh waktu. Memang banyak yang mulai alergi karenanya, namun yang jelas tak sedikit pula yang telah berhasil sukses didalamnya. Dan menurut pendapat saya, jika nantinya Anda gagal, minimal kemempuan komunikasi dan kemandirian Anda akan jauh lebih baik.


Tentu masih banyak lagi trik-trik lain yang sama hebatnya. Tapi minimal Anda bisa pilih salah satu dari tips-tips di atas. Apapun itu yang jelas tidak ada dan tak akan pernah ada yang bisa menjamin keberhasilan kita. Namun salah satu rumus kehidupan mengatakan bahwa, Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan. Jadi, tunggu apa lagi? Semoga Anda adalah bagian dari mereka yang berhasil melakukannya dengan baik. Selamat mencoba dan serahkan semua hasilnya pada Allah. Karena Dia sangat mencintai Anda.


Salam hormat dari saya

Ari Suwandono

11 November 2008

Sebaik-baik Manusia

Suatu hal yang membuat saya selalu berfikir mendalam adalah salah satu ungkapan Muhammad ( orang gaul No.1 dunia ) berikut ini,” Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk manusia lainnya “. Ungkapan ini begitu sederhana namun penuh makna filisofis yang begitu mendalam. Salah seorang Guru saya Ust. Abdul Karim Hasan pernah mengatakan bahwa nilai seseorang dilihat dari tingkat kemanfaatannya. Jika seseorang tidak ada manfaatnya untuk orang lain, maka kehidupannya tidak berharga.

Dulu…ketika masa kejayaan Islam, betapa kita tahu bahwa semua orang benar-benar rela mati demi orang lain, demi negaranya, demi anak cucunya dan demi Agamannya. Mereka benar-benar memahami bahwa menjadi orang yang memiliki banyak peran dan manfaat adalah sesuatu hal yang menarik. Namun kini, lima belas abad sudah sejak berlalunya masa Muhammad nampaknya kini ungkapan sakti beliau tersebut seolah banyak yang melupakannya. Telah banyak kita temui para generasi muda jaman sekarang seolah tidak menginginkan untuk menjadi yang sebaik-baik manusia. Apakah menjadi penebar manfaat dan mempunyai pengaruh di lingkungannya sangat tidak menarik?


Saya tidak berusaha menipu Anda, tapi coba Anda sekali waktu berjalan-jalan di jalan-jalan protokol. Atau di pusat-pusat perbelanjaan, atau bisa juga di tempat-tempat hiburan, di taman kota atau di kedai-kedai permainan. Lakukan ini setiap hari dan waktunya bisa Anda acak. Silakan Anda Amati dan catat Apa yang mereka lakukan. Anda pasti Akan kaget ketika menemui beberapa orang yang sama pada tempat yang sama dan melakukan kegiatan-kegiatan yang mungkin tidak Anda mengerti. Bagaimana jika mereka tidak berada di tempat-tempat seperti itu? Apakah dengan ketidak beradaan mereka, suasana menjadi suram, menyedihkan dan semua orang merasa kehilangan? Ataukah sebaliknya? Bagaimana dengan para aktifis kegiatan dakwah dan para peduli sosial masyarakat? Mereka berkumpul dan berjuang bersama-sama untuk kemajuan masyarakat. Jika mereka ada, bagaimana perasaan Anda? Dan jika mereka tidak ada, bagaimana komentar kebanyakan orang?


Yang ke-dua, pernahkah Anda berfikir bahwa hanya dengan senyuman bisa mengubah kehidupan orang lain yang memandangnya. Sebuah kejujuran dan kepercayaan, semua tahu bahwa sifat ini adalah bahan ajaib yang menghasilkan ketentraman hidup. Atau bentuan-bantuan kecil yang sangat berharga bagi orang lain. Bagaimana menurut Anda jika banyak orang yang memiliki sifat-sifat seperti itu ada di dekat Anda? Atau bagaimana dengan orang yang angkuh, ketus, pelit, jahil, dan jahat yang ada di dekat Anda? Mana kira-kira yang akan lebih mendatangkan manfaat untuk Anda?


Yang ke-tiga, jika Anda mengenal seorang yang memiliki prestasi besar, semisal para pahlawan nasional, juru dakwah, pimpinan masyarakat, guru atau tokoh-tokoh besar lainnya? Apakah mereka membawa manfaat yang begitu besar bagi orang-orang yang lain? Bagaimana dengan para pengangguran, gelandangan, pengacau, teroris dan para individual lainnya? Apakah Anda mendapatkan manfaat dari mereka? Atau mungkin sebaliknya?


Salah seorang Guru saya yang lain KH. Abdullah Gymnastiar, Beliau menggolongkan tingkat kemanfaatan seseorang atas 5 kelompok :


Pertama adalah Orang Wajib. Jika Dia ada maka selalu membawa kemanfaatan bagi yang lain. Kehadirannya selalu dinanti dan kepergiannya membawa kesedihan. Bahkan meninggalnyapun ditangisi. Namanya selalu dikenang dan hal yang paling diingat oleh orang lain adalah perbuatan baik dan hasil karyannya yang fenomenal.


Ke-dua adalah Orang Sunnah. Dia ada, orang-orang senang. Membawa manfaat dan selalu menjalin hubungan baik dengan yang lain. Namun jika Dia tidak ada itu tidak akan menjadi masalah yang besar bagi orang-orang yang ditinggalkannya.


Ke-tiga adalah Orang Mubah. Dia adalah orang yang tidak memiliki keistimewaan. Dia ada itu tidak berpengaruh bagi yang lainnya. Jika Dia tidak ada itupun juga tidak mempengaruhi keadaan. Dia tidak lebih dari orang yang biasa-biasa saja.


Ke-empat adalah Orang Makruh. Kehadiranya membuat orang lain tidak nyaman. Dia ada malah menjadi pemicu masalah dan mengancam stabilitas kelompok dan ketidak beradaannya akan membawa ketentraman tersendiri.


Yang ke-lima adalah Orang Haram. Dia sangat berbahaya. Kehadirannya membuat yang lain sengsara dan menderita. Dia adalah pengacau keamanan yang hebat. Semua orang membenci dan mereka selalu mengharapkan bahwa orang seperti ini segera mati saja.


Kini…..bagaimana dengan kita? Seberapa besarkah manfaat kita untuk orang-orang di sekitar kita? Apakah kehadiran kita membawa pengaruh positif atau mungkin pengaruh negatif bagi mereka? Atau bagi dunia ini? Ungkapan Muhammad itu benar-benar telah memotivasi saya untuk segera memilih jalan yang terbaik untuk menjadi orang yang bermanfaat. Saya harus segera memulainya. Bagaimana dengan Anda? Karena hidup adalah sebuah pilihan dansaya yakin Anda adalah orang yang bijak untuk menentukan pilihan.

Tembak-menembak


Seminggu yang lalu ketika saya sedang mengisi kajian untuk anak-anak pelajar sebuah SMA di kota Kediri, ada satu pertanyaan unik. “Mas, saya baru ditembak teman saya. Sebanarnya saya belum yakin dengan ini tapi saya tidak berani menolaknya. Bagaimana sikap yang harus saya ambil?”. Walaupun dalam seminar-seminar saya pertanyaan ini sering saya terima, namun kali ini saya perlu menuliskannya dan berbagi dengan Anda para pembaca Blog ini.


Sebelum saya membahas pertanyaan itu, biasanya saya selalu mengulas latar belakang di mana hal seperti ini biasa terjadi. Saya melakukan sebuah penelitian ( walaupun ini tidak resmi ), saya mengambil sample dari beberapa siswa SMP dan SMA di Kediri ada hasil unik yang saya temukan. Bagaimana budaya tembak-menembak itu kini telah menjelajahi teman-teman kita. Hasilnya membuktikan bahwa 7 dari 10 pelajar putra pernah menembak seseorang teman putrinya. Dan 8 dari 10 pelajar putri pernah ditembak. Walaupun tidak menggunakan pistol atau senapan tapi ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Semua ini dilakukan atas nama cinta…..begitulah kata mereka.


Hampir semua pertanyaan semacam ini saya terima dari kaum perempuan. Ya…..wajar saja. Saya fikir ini semua sudah bisa membuktikan bahwa banyak teman-teman kita yang mengalami kebingungan semacam ini. Bagaimana dengan Anda? Menanggapi pertanyaan semacam itu, saya selalu membuka jawaban dengan kata-kata seperti ini,”Oh…..itu bagus”. Bagaimana bisa? Ya…..tentu saja. Bukankah itu yang kita inginkan? Kecuali bagi yang belum merasakan keresahan karena memikirkan soal pasangan hidup. Saran saya, silakan katakan saja pada si penembak bahwa Anda menghargai dan menghormati kejujurannya. Justru jika Dia hanya basa-basi saja, tentu patut dipertanyakan kesehatan mentalnya.


Langkah berikutnya adalah tanyakan kepadanya kapan Dia mau menemui Orang tua Anda untuk melamar. Sekalian bisa direncanakan untuk menentukan harinya. Ini sangat mudah. “Lho Mas, kalau Dia tidak mau gimana?” Begitu kebanyakan suara dari mereka. Menurut saya itu wajar karena mungkin mereka masih mau fokus sekolah atau mungkin hanya ingin sekedar bersenang-senang saja dulu. Yang tidak wajar adalah bila kemarahan yang muncul. Jelas jika Dia mengungkapkan cinta kepada Anda namun beberapa saat kemudian Dia marah-marah kepada Anda dan menganggap Anda sok atau egois, apakah Anda bisa meyakini ketulusan cintanya?


Kemudian jika Dia menolak, maka Anda pantas juga untuk menolaknya. Tentu dengan kata-kata yang baik. Apakah Anda rela digandeng oleh orang yang tidak ada keseriusan atas cintanya kepada Anda? Namun jika Dia menerima tawaran melamar kepada Orang tua Anda, berfikirlah bahwa mungkin inilah yang dijanjikan oleh Allah untuk kita. “Mas, jika kita tidak menyukainya gimana?” Ehm…..Gampang…..Jika Anda menyukainya tinggal bilang saja kepada Orang tua bahwa sebenarnya Anda juga menyukainya. Dan bila Anda tidak menyukainya, Anda juga tinggal menyampaikannya kepada Orang tua. Untuk keputusannya kita serahkan aja kepada beliau. “ Lho Mas…bagaimana jika Orang tua kita marah dan melarang kita memikirkan hal ini?” Ya…..sebagian dari para Orang tua mempunyai pendapat seperti itu. Namun banyak lho yang mampu berfikir lebih dewasa. Karena mereka memahami bahwa pacaran gelap ( tak ada persetujuan ) itu sangat berbahaya. Tidak ada salahnya kalau kita coba. Bagaimana menurut Anda, lebih enak pacaran gelap atau pacaran terang? Hidup adalah pilihan. Silakan tentukan sendiri yang mana pilihan Anda.


Tugas pertama Anda sebagai Anak adalah mendekatlah kepada Orang tua. Jadikan mereka sebagai teman curhat terbaik bagi Anda, dan ikuti apa saran mereka. Lakukan ini dalam 20 hari ke depan dan lihatlah apa yang terjadi. Saya yakin mereka akan memihak kepada Anda. Jadi…..kini tidak ada alasan untuk bingung menghadapi berondong tembakan dari teman-teman Anda.


Semoga tulisan ini mampu menginspirasi dan menjadi referensi sebuah solusi bagi permasalahan Anda ( khususnya bagi yang menjadi objek tembak-tembakan ). Jika Anda mempunyai berbagai pengalaman cinta dan pengalaman-pengalaman psikologi lainnya, silakan berbagi cerita, atau mengajukan pertanyaan kepada pengasuh klinik cinta melalui e-mail : ari.suwandono@plasa.com.


Selamat…..Anda adalah orang hebat berikutnya…..


Salam Ceria…..

Komentar Lukisan

Oleh : Andrie Wongso

Alkisah, ada seorang pelukis terkenal. Hasil lukisannya banyak menghiasi dinding rumah orang-orang kaya. Si pelukis dikenal dengan kehalusan, ketelitian, keindahan, dan kemampuan memperhatikan detail obyek yang digambarnya. Karena itu, pesanan lukisannya tidak pernah berhenti dari para kolektor maupun pecinta barang-barang seni.

Suatu hari, setelah menyelesaikan sebuah lukisan, si pelukis merasa sangat puas dengan hasil lukisannya. Menurut pandangannya, lukisan itu sempurna. Maka, dia lantas bermaksud mengadakan pameran lukisan agar orang-orang dapat menikmati, serta mengagumi keindahan dan kehebatannya.

Saat pameran, si pelukis meletakkan sebuah buku di dekat lukisan dengan sebuah tulisan: "Yang terhormat, para pecinta dan penikmat seni. Setelah melihat dan menikmati lukisan ini, silakan isi di buku ini komentar Anda tentang kelemahan dan kekurangannya. Terima kasih atas waktu dan komentar Anda."

Pengunjung pun silih berganti mengisi buku itu. Setelah beberapa hari, si pelukis pun membaca buku berisi komentar pengunjung pameran dan dia merasa kecewa sekali dengan banyaknya catatan kelemahan yang diberikan. "Orang-orang ini memang tidak mengerti indahnya lukisan ini. Berani-beraninya mereka mengritik!" batin si pelukis.

Dalam hati, dia tetap yakin bahwa lukisannya itu sangat bagus. Maka, untuk itu dia ingin menguji sekali lagi komentar orang lain, tetapi dengan metode yang berbeda. Untuk itu, ia membuat pameran sekali lagi, namun di tempat yang berbeda. Kali ini, ia juga menyertakan sebuah buku untuk diisi oleh pengunjung yang melihat lukisannya. Tetapi kali ini, penikmat lukisannya tidak dimintai komentar kelemahan, namun untuk memberikan komentar tentang kekuatan dan keindahan lukisan itu.

Setelah beberapa hari, si pelukis kembali membaca buku komentar pengunjung. Kali ini, dia tersenyum senang setelah membacanya. Jika pengunjung yang terdahulu mengritik dan melihat kelemahannya, maka komentar yang didapatkannya kali ini berisi banyak pujian dan kekaguman atas lukisan yang dibuatnya. Bahkan, banyak dari hal-hal yang dikritik waktu itu, sekarang justru dipuji.

Dari kedua pameran lukisan yang diadakannya, si pelukis mendapatkan sebuah pembelajaran bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Apapun yang kita kerjakan, sehebat dan sesempurna apapun menurut kita, ternyata di mata orang lain, ada saja kelemahan dan kritikannya. Namun, pastilah ada juga yang memuji dan menyukainya. Jadi, tidak perlu marah dan berkecil hati terhadap komentar orang lain. Asalkan kita mengerjakan semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan dilandasi niat baik, itulah persembahan terbaik bagi diri kita sendiri.


Pembaca yang budiman,

Memang, kehidupan di dunia ini tidak ada yang sempurna, (mei yu sek jien sek me). Apa yang kita pikirkan, yang kita yakini, yang kita kerjakan, dan yang kita hasilkan, pasti selalu ada sisi pro dan kontra. Maka, kalau kita bersikukuh dengan sesuatu yang kita miliki dan kita yakini, maka hal tersebut bisa jadi justru mendatangkan masalah, konflik, atau bahkan rasa antipati. Tentu, jika itu yang terjadi, akan membuat kita tidak bahagia,

Namun, jika kita mampu menghargai setiap perbedaan sebagai hak asasi setiap insan, maka akan timbul keselarasan dan keharmonisan. Jika kita bisa menerapkan toleransi dan saling menghargai, maka ke mana pun kita pergi, dengan siapa pun kita bergaul, akan selalu ada tempat yang nyaman dan damai buat kita sehingga kebahagiaan selalu kita rasakan.

09 November 2008

Mutiara Inspirasi

Masa depan seseorang sangat ditentukan oleh bagaimana Dia memilih teman. Karena rumus kehidupan itu berkata sangat tegas,”Dengan siapa engkau menghabiskan waktu adalah masa depanmu”.

( Ari Suwandono )

Anda adalah Sebuah Kemasan


Dulu saya pernah mengabaikan bagaimana pentingnya sebuah kemasan. Mungkin Anda juga pernah mengalaminya. Bahkan mungkin orang-orang yang kini tanda tangannya dikejar-kejar oleh ribuan orang. Kini saya menyadari bahwa itu adalah kesalahan yang sangat besar. Kehidupan saya telah membentuk sebuah citra tersendiri untuk lingkungan saya. Dan seperti yang dikatakan oleh Pak Tom Peters bahwa diri kita adalah sebuah kemasan. Dan sebuah kemasan menghasilkan suatu citra diri. Begitulah yang terjadi pada Tukul Arwana, Aa Gym, atau Pak Bustanul Arifin. Tentu Anda mengenal mereka.

Bagaimana ketika Anda berjalan-jalan dalam sebuah pusat perbelanjaan? Barang apakah yang paling menarik bagi Anda? Pernahkah Anda mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang yang tidak ada dalam rencana Anda? Bagaimana keputusan itu biasa diambil. Jawabannya adalah karena sebuah kemasan. Pengemasan membuat sesuatu tampak menarik, menakjubkan dan memikat. Barang yang buruk sekalipun jika dipasarkan melalui perusahaan yang memahami betul tentang sebuah pengemasan yang baik, maka hasilnya pasti akan berbeda. Begitu juga sebaliknya. Mc Donal sangat memahami masalah ini. Berapakah diantara kita yang tidak pernah membeli ayam di sana. Sebuah pengemasan bisa menghasilkan Miliaran Dolar.

Pengemasan menggerakkan orang-orang dan menjadi dasar di mana mereka menilai sesuatu. Pengemasan bahkan sangat menipu. Membuat banyak manusia telah mengambil keputusan-keputusan yang sebenarnya tidak perlu.


Pengemasan adalah godaan…..Ia adalah piranti untuk menyederhanakan dan mempercepat keputusan-keputusan. ( Thomas Hine, The total package )


Kembali lagi bahwa diri kita adalah sebuah kemasan. Orang memandang diri kita karena kemasan. Orang mendengarkan perkataan kita karena sebuah kemasan, dan orang mengikuti kita juga kerena pengemasan kita. Pengemasan bisa berarti, Siapa Anda. Banyak orang terkesan memaksakan diri seperti mengikuti sebuah arus di mana Dia harus bersikap. Di kantor, di sekolah, di rumah, di tempat kerja atau di perkumpulan-perkumpulan. Bukankah setiap keputusan adalah hak kita. Juga termasuk memilih sebuah pengemasan untuk diri kita. Maka mulai sekarang silakan tunjukkan kepada dunia siapa diri Anda yang sebenarnya. Pengemasan bisa meliputi kualitas pribadi, sikap, gaya, penampilan, keterampilan dan kecakapan-kecakapan Anda yang lain. Sudahkah Anda memikirkannya?


Milai sekarang temuilah orang-orang yang mempunyai pengemasan bagus ( versi Anda ). Tentukan contoh pengemasan pribadi yang Anda kagumi untuk Anda terapkan dalam pengemasan diri Anda. Mulailah memikirkan bacaan-bacaan, gambar-gambar, film dan bahkan lagu-lagu. Karena Anda akan seperti gambar, bacaan, film dan lagu-lagu yang Anda sukai. Saya sudah membuktikan betapa hebatnya sebuah lagu membentuk citra ( kemasan ) diri saya. Berdiskusilah dengan teman-teman Anda bagaimana sebuah pengemasan bisa membuat diri Anda sangat berharga. Bila Anda ingin berdiskusi dengan saya, silakan temui saya di +628113311811 atau kunjungi remajaprestatif.blogspot.com


Jika Anda menginginkan sebuah kemasan yang baik, jangan takut pula untuk memilih yang terbaik. Sekali lagi…..Andalah yang berhak menentukan…..bukan orang lain. Bagaimana pendapat Anda?


Selamat mengemas diri Anda…..Mari memilih yang terbaik untuk kehidupan kita yang lebih baik.


Salam Ceria


Ari Suwandono

Perencanaan Kehidupan


Berproses itu wajar dan sebuah keniscayaan


Tiada proses = Tiada kehidupan


Karena kehidupan adalah proses itu sendiri


Berarti


Gagal berproses = Gagal dalam hidup


Namun…..


Tiada proses tanpa perencanaan


Karena


Perencanaan = Setengah dari proses


Untuk itu…..


Perencanaan adalah 100 % wajib


Apapun proses Anda


Ingatlah selalu dalil ajaib ini


Gagal merencanakan = Merencanakan gagal


Kekuatan Pikiran

Oleh : Andrie Wongso

Dikisahkan, ada seorang ibu yang sangat menyayangi putra tunggalnya. Karena rasa kuatir yang sangat, ditambah maraknya berita penculikan di media massa, si ibu pun memberi nasehat kepada putranya, "Nak, kalau matahari sudah tidak bersinar lagi, jangan keluar rumah ya. Karena saat gelap seperti itulah roh jahat mulai bermunculan. Ada yang disebut kuntilanak, genderuwo, dan lain-lain. Pokoknya mahluk jelek, hitam dan jahat. Maka belajar baik-baik di dalam rumah saja ya, terutama malam hari, oke?" Sang anak, yang sedikit penakut, dengan senang hati mematuhi nasehat ibunya.

Setelah beranjak remaja, si anak tumbuh menjadi pemuda cilik yang penakut dan pengecut. Seringkali, ketakutannya yang berlebihan itu terbawa-bawa dalam mimpi. Tidak jarang, ketika tidur ia tiba-tiba terbangun dengan berteriak histeris serta bersimbah peluh ketakutan. Kedua orang tuanya pun menjadi khawatir melihat perkembangan jiwa si anak. Berbagai nasehat bernada menghibur yang disampaikan si orang tua kepada anaknya tidak bermanfaat sama sekali. Bahkan, kadang si anak justru merasa orangtuanya berusaha mencelakai dia.

Suatu hari, sang kakek mendengar kondisi cucunya tersebut. Maka, ia pun segera menyempatkan diri berkunjung ke rumah anaknya. Setelah memikirkan dengan seksama, suatu sore, si kakek mengajak cucunya berjalan-jalan ke pasar malam bersama-sama dengan beberapa orang tetangga dan teman si cucu. Sesampainya di pasar malam itu, mereka pun bersenang-senang. Sang cucu dan teman-temannya bermain dan melihat berbagai pertunjukkan hingga malam hari. Setelah puas dan lelah bermain, mereka pun berjalan kaki pulang ke rumah.

Tiba di rumah, si kakek meneruskan berbincang santai dengan cucunya. "Cucuku, terang dan gelap adalah sifat alam. Tidak ada hubungannya dengan roh gentayangan dan kejahatan. Sudah kita buktikan sendiri kan? Bukankah sepanjang jalan dalam kegelapan tadi tidak ada satupun roh jahat yang mengganggu? Ketahuilah, roh jahat hanya ada di pikiran kamu sendiri. Usir dia dari pikiranmu, maka tidak akan ada yang namanya roh jahat di muka bumi ini. Kakek yang sudah setua ini telah membuktikan sendiri. Ketakutan hanya ada di pikiran kita. Gunakan pikiranmu untuk hal-hal yang baik, maka engkau akan membuat segalanya menjadi baik, indah, dan membahagiakan."

Demikianlah, berkat kata-kata bijak dari si kakek, lewat proses waktu, akhirnya si cucu mampu merubah mindset dan memiliki kesehatan mentalitas yang positif. Ia pun tumbuh jadi pemuda yang pemberani.

Pembaca yang budiman,

Mendidik anak dengan nada ancaman atau dengan menakutinya, walaupun untuk tujuan yang baik, bisa berdampak buruk dan merusak kesehatan mental, bila tidak disertai dengan pengertian benar!

Hukum pikiran bersifat universal dan berlaku untuk siapa saja, baik anak-anak atau orang dewasa, yakni you are what you think, Anda adalah apa yang Anda pikirkan! Maka, apa yang kita pikirkan, itulah yang akan terjadi. You are what you believe, Anda adalah apa yang Anda percayai!

Karena itu, kalau yang kita tanamkan ke dalam pikiran kita setiap hari adalah hal-hal yang negatif, dampaknya akan destruktif atau merusak. Sebaliknya, kalau baik dan positif sifatnya, tentu dampak dalam kehidupan kita akan menjadi positif dan konstruktif.

07 November 2008

Mutiara Inspirasi

Memang tak ada seorangpun yang mampu memastikan masa depan seseorang, namun semua tampak jelas tergambar dalam kebiasaannya. ( Ari Suwandono )

Yang Mana Teroris ?


Akhir-akhir ini begitu marak pemberitaan tentang aksi Terorisme. Berbagai media masa berlomba-lomba memburu informasi terbaru seputar hal-hal yang berbau terorisme. Bahkan mungkin bagi kita para konsumen media masa, sering disuguhi berita-berita yang tidak penting karenanya.

Kini muncul banyak pendapat tentang Terorisme. Pelaku Bom Bali adalah Teroris…Profokator adalah Teroris…Laskar Jihad adalah Teroris…Pejuang Agama adalah Teroris….Atau bahkan Agama yang kita anut dianggap sebagai Agama Teroris.


Apakah Anda termasuk bagian dari teman-teman saya yang sedang bingung memikirkan ini? Apakah Anda pusing atau mungkin bosan mendengarkan berita-berita tentang Terorisme setiap hari?


Semua sudah dan pasti akan terus ada. Anda tidak perlu khawatir…Terlepas dari berbagai kontroversi tentang Teroris, mari membuka kamus besar kita. Menurut etimologi bahasa ( arti bahasa ), Teror berarti ancaman atau gangguan ( keamanan ). Sedangkan Teroris adalah orang atau suatu kelompok yang melakukan perbuatan terror. Jadi, jika Anda menilai bahwa perbuatan itu merupakan sebuah ancaman atau gangguan, itulah Teror. Jika tidak, berarti bukan Teror.


Bagaimana dengan orang yang berbuat Teror atas dasar Agama? Itu sangat mudah ditandai…..Saya begitu yakin bahwa di dunia ini tidak ada satu Agama-pun yang mengajarkan ancam-mangancam…..apalagi membuat kerusakan. Semua Agama mengajarkan kasih sayang dan kedamaian, kecuali jika mereka menganut aliran atau sekte yang sesat. Seorang penganut Agama yang taat tidak akan pernah melakukan permusuhan kepada siapapun melainkan jika mereka juga dimusuhi. Jika mereka diganggu dan dimusuhi secara terbuka, tentu perang terbuka pula yang ditempuh. Namun jika mereka diganggu dengan yang selain itu…..Sekali lagi, semua Agama mewajibkan para pemeluknya untuk berbuat kebaikan.


Jadi kini kita tidak patut untuk bingung dalam membedakan mana yang Teroris mana yang bukan. Yang terpenting bagi kita kini adalah melaksanakan amanat Tuhan dalam kehidupan kita. Allah Maha lembut dan mencintai kelembutan…..Allah Maha santun dan mencintai cara-cara yang santun.


Bagaimana menurut Anda?


Salam Ceria dari saya

Ari Suwandono

Tulisan Terbaru Saya